Ekses Corona, Ujian Mahasiswa Al-Azhar Mesir Diundur
Oleh Zahratul Misna, alumni angkatan ke-21 Pesantren Modern Misbahul Ulum, Paloh, Lhokseumawe, dan mahasiswi tingkat pertama jurusan Syariah Islamiyah Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Virus corona atau yang lebih dikenal dengan sebutan Covid-19 ibarat trending pandemi yang menyebabkan seluruh dunia gempar olehnya, sehingga nama virus tersebut tidak asing lagi terdengar di telinga seluruh masyarakat. Pengindap virus yang sangat berbahaya ini pada awalnya akan ditandai dengan adanya gangguan pada pernapasan, lalu akan berujung fatal pada kematian jika tidak ditangani secepatnya.
Pada tahun 2019 silam, China tepatnya di kota Wuhan merupakan tempat awalnya muncul virus tersebut, kemudian menyebar dengan sangat cepat keberbagai penjuru dunia termasuk Negara bagian Timur-tengah yaitu Mesir. Negara ini menjadi tempat saya menuntut ilmu setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren Modern Misbahul Ulum.
Virus corona mulai muncul di Negara Mesir pada pertengahan semester tepatnya di musim panas, semua mata pelajaran belum selesai dijelaskan hingga titik akhir halaman oleh setiap dosen, ditambah lagi pengumuman dari Menteri Pendidikan Mesir bahwa proses ngajar mengajar akan diliburkan baik di sekolah maupun Universitas untuk sementara waktu hingga keadaan kembali membaik.
Meskipun dalam situasi demikian, Mahasiswa Al-Azhar bukan berarti dapat bermalas-malasan hingga tidak mengerjakan apapun dikarnakan kuliah diliburkan, tapi banyak dari mereka yang mengisi kekosongan tersebut dengan muraja’ah (mengulang) pelajaran dan hafalan Al Quran, begitu juga dengan para dosen, mereka tidak menyia-nyiakan waktu mereka sebagai seorang pendidik, mereka sangat antusias dalam mengirimkan penjelasan dari setiap mata pelajarannya yang belum sempat dijelaskan di kelas melalui tulisan atau rekaman suara di grup WhatsApp dan Telegram.
Meski keadaan tidak kunjung membaik, sedangkan ujian semester musim panas harus tetap diadakan walau harus diundur dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Seperti itulah keputusan dari pihak Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir.
Selanjutnya, pada tanggal 30 Mei s/d 18 Juni 2020, Universitas Al-Azhar melangsungkan ujian secara online untuk tingkat 1, 2, dan 3. Secara tidak langsung ini bukanlah ujian yang mudah bagi Mahasiswa Al-Azhar karena berbeda dengan mekanisme ujian pada biasanya, yang mana ujian berlangsung secara manual, belum lagi dituntut untuk bisa mengetik dan mengetahui seluk beluk dalam ilmu mengetik dalam bahasa arab.
Sedangkan tidak semua mahasiswa bertalenta dalam bidang ilmu yang sering diaplikasikan di masa modern ini. Bentuk ujian di masa pandemi ini berupa membuat sebuah makalah dari setiap mata pelajaran kecuali mata pelajaran Al- Quran, karna pelajaran ini akan diujiankan secara syafahi (lisan) pada bulan September atau oktober yang akan datang menurut informasi sementara ini.
Adapun mahasiswa tingkat 4, mereka melangsungkan ujian seperti biasanya yaitu secara manual pada tanggal 1 Juli yang lalu, bertepatan pada zona new normal di Mesir, meskipun demikian virus tersebut juga tidak bisa diremehkan begitu saja, para mahasiswa tingkat akhir ini tetap mengikuti ujian dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada. Seperti memakai masker dan menjaga jarak ketika berinterkasi dengan sesama.
Perlu di catat, bahwa virus corona bukanlah sepenuhnya membawa keburukan atau hambatan, tapi juga kebaikan, dan kita percaya bahwa Allah SWT Maha memberi sakit akantetapi juga Maha menyembuhkan. Disamping itu juga, perlu kita garis bawahi bahwa apapun yang Allah SWT berikan pasti terikat di antara dua hal, menyelamatkan atau memberikan pelajaran, dan kedua-duanya merupakan hikmah yang tak terbandingkan. Wallahu A’lam. Red.JZ
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!