Pembina Ta’mirul Mesjid Putra Lantik 7 Orang Mudabbir Sanggar Raudhatul Ibadah (SRI)
Misbahululum.ac.id – Pembina Ta’mirul Mesjid Pesantren Modern Misbaul Ulum lantik 7 orang santri anggota Sanggar Raudhatul Ibadah (SRI) menjadi Mudabbir atau Pengurus SRI.
Kegiatan tersebut digelar di Mesjid Nurul jannah (Komplek Putra), Paloh, Kec. Muara Satu, Kota Lhokseumawe pada 24/09/2024.
Acara ini turut dihadiri oleh Pembina Pesantren, pimpinn Pesantren, Majelis Guru, serta seluruh santri anggota SRI.
Sanggar Raudhatul Ibadah (SRI) adalah sebuah organisasi yang terdapat di Pesantren Modern Misbahul Ulum yang berperan sebagai Remaja Mesjid di Pesantren. Tugas mereka adalah menghidupkan suasana di masjid dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti hifdzul qur’an, tilawatil qur’an, memimpin shamadiah, dan lain sebagainya. Organisasi tersebut beranggotakan 45 orang.
Kegiatan dimulai dengan lantunan zikir yang dibacakan oleh anggotaa SRI. Kemudian, dilanjutkan dengan kata-kata sambutan dari Pembina Ta’mirul Mesjid putra Ustadz Zainal Abidin.
Ustadz Zainal mnyatakan harapan beliau kepada para Mudabbir dan anggota SRI yang baru agar terus menebar kebaikan tanpa pamrih.
“Saya harap Mudabbir dan anggota SRI yang baru dapat terus menebar kebaikan tanpa mengharap balasan apapun dari siapapun.” Kata Ustadz Zainal.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari Pengurus lama dengan jumlah 5 orang santri ke Pengurus baru dengan jumlah 7 orang santri dan diteruskan dengan pembacaan sumpah yang dibimbing oleh Pimpinan Pesantren.
Adapun nama Ketua Pengurus lama adalah Hafizan Luthfi santri kelas 5A dan Ketua Pengurus baru adalah Muhammad Luthfi santri kelas 4A.
Setelah itu, Ustadz Martunis selaku Pimpinan Pesantren turut menyampaikan kata-kata sambutan, dalam orasinya beliau menyatakan bahwa anggota SRI adalah orang-orang yang dilatih untuk menjadi garda terdepan dalam segi ibadah di Pesantren.
“Anggota SRI ini adalah orang-orang yang memakmurkan masjid, hanya Allah yang bisa memeri mereka balasan atas amal mereka. Dan mereka adalah orang-orang yang memang dilatih untuk menjadi garda terdepan di Pesantren dalam segi ibadah.” Kata Ustadz Martunis. Di penghujung kegiatan, acara ditutup dengan do’a. (MAH)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!