Pesantren Modern Misbahul Ulum

Diklat Jurnalistik Asah Keterampilan Menulis Santri Misbahul Ulum

misbahululum.ac.id – Pesantren Modern Misbahul Ulum Adakan Diklat Jurnalistik dengan  Tema “Dakwah Digital di Era Modern”.

Diklat berlangsung di Laboratorium Komputer (Komplek Pesantren), Paloh, Kec. Muara Satu, kota Lhokseumawe pada Sabtu 26/10/2024.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Pimpinan Pesantren Modern Misbahul ulum, Koordinator Pengasuhan Putri, Pembina Jurnalistik Santri, dan santri kelas 5.

Dalam hal ini, Pesantren Modern Misbahul Ulum mengundang Ustadz Suryandi Temala, Lc. MA dan Ustadzah Cut Putri Ainal Ma’firah S.Sos.I sebagai pemateri pada diklat tersebut.

Adapun santri kelas 5 yang mengikuti diklat terdiri dari 50 orang santri yang terdiri dari 24 orang santri putra dan 26 orang santri putri.

Diklat ini berlangsung dalam dua sesi, sesi petama diisi oleh santri putri dan sesi kedua diisi oleh santri putra.

Pada sesi pembukaan ustadz Juanda, M.Pd  selaku Pembina Jurnalis Putra menyatakan harapan beliau kepada seluruh santri dapat terinspirasi untuk membuat tulisan secara standar dan mengetahui trik dasar dalam penulisan berita.

“Dengan adanya program ini kita harapkan seluruh santri dapat terinspirasi dalam membuat tulisan secara standar. Selain itu, dengan diadakannya kegiatan ini kita dapat mengetahui trik dasar dalam menulis berita, inimal pemakaian unsur 5W1H dalam penulisan berita” ungkap Ustadz Juanda.

Setelah itu, Ustadz Martunis, S.Pd. Gr. M.hum selaku Pimpinan Pesantren modern Misabahul Ulum Menyatakan bahwa melalui tulisan seseorang akan menjadi terkenal.

“tidak semua dari kita berasal dari golongan orang besar dan terkenal, maka menulislah karena dengan kita menulis karya-karya kita akan dibaca oleh semua orang maka kita akan terkenal” kata ustadz Martunis.

Selanjutnya, pada sesi materi Ustadz Suryandi Temala, Lc. MA dikarenakan beliau berhalangan untuk hadir, maka beliau menyampaikan materinya melalui Zoom. Ustadz Suryandi mengatakan bahwa dalam membuat sebuah berita, penulis harus bisa mengekspresikan apa yang dirasakannya.

“Penulis harus bisa mengekspresikan dalam tulisan apa yang kita rasakan, kita lihat, dan kita dengar” tutur Ustadz Suryandi.

Setelah orasi ilmiah dari Ustadz Suryandi, diklat dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Ustadzah Cut Putri Ainal Ma’firah S.Sos.I. Beliau menyatakan bahwa tujuan menulis untuk remaja adalah untuk meningkatkan kualitas diri.

“Tujuan menulis untuk remaja seperti kalian ialah untuk meningkatkan kualitas diri, memperluas jejaring, dan dapat meningkatkan kompetensi. Maka, sering-seringlah tuang ide-ide kalian dalam sebuah tulisan” pungkasnya.(MAH)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *